Sabtu, 07 Mei 2011

Efek Antimikroba Dekok Kunyit (Curcuma domestica val) Terhadap Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Secara In-Vitro

ABSTRAK

Sanarto Santoso, Sudjari, Yusuf Hermawan. 2004. Efek Antimikroba Dekok Kunyit (Curcuma domestica val) Terhadap Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Secara In-Vitro.
 
Telah ditemukan adanya strain dari bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin. Bakteri tersebut dikenal dengan nama Methicillin Resistant Staphylococcus aureus, atau disingkat MRSA. Kunyit (Curcumae domestica val.) termasuk salah satu tanaman obat yang paling banyak dipakai di dunia. Hal tersebut disebabkan karena kunyit memiliki zat yang bersifat antimikroba. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratorik yang dikerjakan secara in vitro untuk mengetahui efek antimikroba dekok kunyit terhadap MRSA. Eksperimen yang dilakukan adalah uji kepekaan bakteri terhadap bahan antimikroba dengan cara tube dilution test. Perbenihan cair MRSA yang telah distandarisasi dengan konsentrasi 106 CFU/ml diberikan perlakuan berupa 5 konsentrasi dekok kunyit yaitu 10 gr/dl, 20gr/dl, 30 gr/dl, 40 gr/dl, 50 gr/dl. Kesimpulan yang diperoleh adalah dekok kunyit memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus secara in-vitro. Selain itu didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara konsentrasi dekok kunyit dengan jumlah koloni MRSA (regresi linear, r > 0,5 dan p < 0,05). Kadar Hambat Minimal (KHM) dalam penelitian ini belum dapat ditentukan namun Kadar Bunuh Minimal (KBM) diperoleh sebesar 50 gr/dl.
 
Kata Kunci: Antimikroba, Dekok Kunyit, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus, Tube dilution test
»»  READMORE...